APA ITU BUKU TEKS
Pengertian buku teks telah banyak dikemukakan para ahli, Tarigan dan Tarigan
(1993: 11-13) menyimpulkan; (a) buku teks itu selalu merupakan buku
pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidian tertentu; (b)
buku teks itu selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu; (c) buku
teks itu selalu menampilkan buku yang standar
(d) buku teks itu biasanya disusun dan
ditulis oleh para pakar; (e) buku teks itu ditulis untuk tujuan pembelajaranl
tertentu; (f) buku teks biasanya juga dilengkapi dengan sarana
pembelajaran; dan (g) buku teks itu selalu ditulis untuk menunjang sesuatu
program pembelajaran.
Menurut Kamaruddin (1999:1), bahan ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk
mengajar siswa. Namun, yang lebih penting ialah buku sebagai sumber yang
digunakan siswa agar ia belajar. Bahan ajar pada umumnya dikemas ke dalam
buku ajar atau buku teks. Buku teks hendaknya terpaut dengan kurikulum
yang dioperasikan pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Buku teks yang
digunakan seyogianya mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Buku teks pelajaran memiliki peran
penting dalam system pendidikan nasional, karena buku tersebut merupakan salah satu
komponen dalam proses pembelajaran. Dengan buku teks yang baik, yang isinya
mencakup semua standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai tuntutan
standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan
tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru dan
siswa bisa optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL).
KELAYAKAN BUKU
TEKS
Geene dan Petty (dalam Tarigan dan Tarigan, 1993: 20-21) mengemukakan kriteria
buku teks yang layak sehingga berkualitas adalah:
a. Buku teks itu haruslah menarik minat
anak-anak, yaitu para siswa yang menggunakannya.
b. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi
kepada siswa yang memakainya.
c. Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi
menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
d. Buku teks itu seyogianyalah
mempertimbangkan aspek-aspek kebahasaan sehingga sesuai dengan kemampuan
para siswa yang memakainya.
e. Buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat
dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
f.
Buku teks itu
haruslah dapat merangsang aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g. Buku teks itu haruslah menyajikan konsep yang
jelas agar tidak membingungkan para siswa yang memakainya.
h. Buku teks itu haruslah menjadi sudut pandang yang
jelas dan tegas.
i. Buku teks itu
haruslah mampu memberi pemantapan dan penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
j.
Buku teks itu
haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa yang
memakainya.
Kriteria kelayakan buku teks yang bermutu sebagaimana
dikemukakan Geene dan Petty, paling tidak akan menuntun guru dalam
memilih buku teks yang akan dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Dewasa ini,
berbagai buku teks telah tersedia di pasaran. Guru tidak lagi mengalami
kesulitan dalam menyiapkan buku teks sebagai sumber pembelajaran.
Guru tinggal selektif dalam memilih dan memilah buku teks yang layak
untuk digunakan.
Buku teks pelajaran
seharusnya mempunyai dua misi utama, yaitu Pertama,
optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Kedua, pengetahuan tersebut harus
menjadi target utama dari buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Teknik,
metode, atau pendekatan yang dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku tidak
terlepas dari keterkaitan dengan apa yang sedang diprogramkan oleh Depertemen
Pendidikan Nasional, yaitu bahwa buku pelajaran harus mengacu pada kurikulum
yang berlaku, berorientasi pada keterampilan proses dengan menggunakan
pendekatan kontekstual, teknologi dan masyarakat, serta demonstrasi dan eksperimen. Selain itu,
suatu buku pelajaran harus dapat menggambarkan dengan jelas keterpaduan atau
keterkaitan dengan disiplin ilmu lainnya.
Setiap buku teks pelajaran diharapkan memenuhi
standar-standar tertentu. Standar yang dimaksud meliputi persyaratan,
karakteristik, dan kompetensi minimum yang harus terkandung di dalam suatu buku
pelajaran. Standar penilaian dirumuskan dengan melihat tiga aspek utama, yaitu materi, penyajian, dan bahasa/keterbacaan.
a.
Standar yang berkaitan dengan aspek materi yang harus ada dalam
setiap buku pelajaran adalah sebagai berikut.
- kelengkapan materi;
- keakuratan materi;
- kegiatan yang mendukung materi;
- kemutakhiran materi;
- upaya meningkatkan kompetensi
siswa;
- pengorganisasian materi
mengikuti sistematika keilmuan;
- materi mengembangkan
keterampilan dan kemampuan berpikir;
- materi merangsang siswa untuk
melakukan inquiry;
- penggunaan
notasi, simbol, dan satuan.
b.
Standar yang berkaitan dengan aspek penyajian yang harus ada dalam setiap buku
pelajaran adalah sebagai berikut:
- organisasi
penyajian umum;
- organisasi
penyajian per bab;
- penyajian
mempertimbangkan
kebermaknaan dan kebermanfaatan;
- melibatkan siswa secara aktif;
- mengembangkan proses pembentukan
pengetahuan;
- tampilan umum;
- variasi dalam cara penyampaian
informasi;
- meningkatkan kualitas
pembelajaran;
- anatomi buku pelajaran;
- memperhatikan
kode etik dan hak cipta;
- memperhatikan
kesetaraan gender dan kepedulian terhadap lingkungan;
c.
Standar yang berkaitan dengan aspek bahasa/keterbacaan yang harus ada dalam setiap buku
pelajaran adalah sebagai berikut:
- bahasa
Indonesia yang baik dan benar;
- peristilahan;
- kejelasan
bahasa;
- kesesuaian
bahasa;
- kemudahan
untuk dibaca.
Sumber :